Sabtu, 15 Oktober 2011

Benarkah Susu Organik Lebih Sehat ???


Saat ini masyarakat bisa mendapatkan berbagai macam produk organik mulai dari sayur, buah hingga susu. Tapi benarkah susu organik lebih sehat dibanding non-organik?

"Yang berbeda antara susu organik dan yang konvensional adalah dalam hal produksinya, tapi mereka mungkin tidak memiliki efek seperti yang diharapkan konsumen," ujar Thomas Overton, PhD dari Cornell University, seperti dikutip dari Menshealth.com, Jumat (14/10/2011).

Overton menuturkan memang ada perbedaan antara susu organik dan non-organik (konvensional), tapi lebih banyak dalam hal produksinya. Sapi di peternakan organik umumnya:

Quote:
1. Hanya diberi makan biji-bijian organik yang bebas dari pupuk sintetis dan pestisida

2. Setidaknya minimal 30 persen pakan mereka berasal dari padang rumput

3. Hewan ini tidak diberikan antibiotik atau hormon pertumbuhan untuk meningkatkan produksi susunya.

Kondisi ini membuat seseorang yang mengonsumsi susu organik terhindar atau mengurangi paparan dari hormon pertumbuhan sapi (bovine growth hormone atau BGH) terhadap tubuh.

"Tapi satu hal yang perlu diingat adalah tidak ada yang lebih sehat dari kedua jenis susu ini, karena baik susu konvensional atau susu organik tetap mengandung 9 nutrisi penting termasuk kalsium, vitamin D dan kalium," ujar Heather Mangieri, MS, RD, CSSD, LDN, juru bicara American Dietetic Association.

Meski ada sebuah studi yang menemukan susu organik memiliki nilai asam lemak yang lebih sedikit daripada susu non-organik namun jumlahnya tidak terlalu signifikan.

Mangieri menuturkan hal terpenting ketika konsumen ingin memilih susu organik atau konvensional adalah ia harus yakin bahwa produk yang dibeli berkualitas dan penuh dengan nutrisi yang diperlukan serta aman dikonsumsi. Jadi mau konsumsi susu organik atau yang konvensional tergantung dari pilihan individu.

Produk organik adalah segala jenis bahan pangan yang berasal dari hewan maupun tanaman yang tidak mengandung zat kimia tambahan seperti pestisida, insektisida atau disuntikkan hormon tertentu.






rahmanztetsu@gmail.com. Diberdayakan oleh Blogger.