"Kami kira hewan itu merayap dan menaiki pagar yang dihubungkan dengan rantai, menindihnya dan membuatnya turun hingga buaya tersebut bisa lewat," kata jurubicara Arkansas Game and Fish Commission Keith Stephens dalam satu wawancara. "Ia pergi ke pagar berikutnya dan mampu lolos dari bawahnya."
Pusat pemeliharaan tersebut berada di dekat Arkansas River di ujung rawa dan bagian sungai yang berawa. Buaya itu sedang diperlihatkan di tempat terbuka di dekat bagian belakang bangunan utama pusat pemeliharaan tersebut. Stephens mengatakan ia percaya buaya itu sekarang berada di rawa-rawa tak jauh dari tempatnya melarikan diri dan bergabung dengan buaya lain yang hidup di sungai.
Para pejabat Game and Fish Commission melakukan pencarian di sekitar pusat pemeliharaan tersebut dan di bawah bangunan, yang berbentuk panggung. Sejauh ini, buaya itu belum ditemukan.
Hewan tersebut baru berada di tempat pemeliharaan kurang dari satu tahun, setelah ditangkap di dekat pusat pemeliharaan itu saat buaya tersebut menyeberang jalan, kata Stephens.
Buaya itu, salah satu hewan pameran paling terkenal di pusat pemeliharaan tersebut, tak dipasangi microchip untuk tujuan pelacakan.
"Kami ingin membuat pusat ini sealamiah mungkin jadi kami tak memasang peralatan pelacak pada hewan itu," katanya. "Kami selalu menyadari ini bukan buaya peliharaan. Sebagian orang memberi makan buaya dan mengira mereka adalah peliharaan. Buaya tersebut adalah hewan buas."
Tak ada buaya besar lain di pusat pemeliharaan tersebut atau di tiga pusat pemeliharaan lain di negara bagian itu, kata Stephens, tapi beberapa buaya yang lebih kecil hidup di akuarium.
Buaya adalah hewan asli wilayah selatan di negara bagian tersebut, kata Stephens. Ketika cuaca hangat datang, buaya mulai berjemur dan mencari makan.
"Kami kira buaya itu mungkin pergi ke tempatnya sebelum ia ditangkap," kata Stephens. "Kemungkinan untuk menemukannya barangkali sangat kecil."
Awal April, satu kobra Mesir melarikan diri dari Bronx Zoo. Seseorang yang bertingkah sebagai ular tersebut menciptakan akun Twitter untuk mendokumentasikan petualangan ular itu di New York. Hingga Rabu larut malam (13/4), tiga akun Twitter sudah dibuat untuk mencari buaya yang hilang tersebut, termasuk akun yang diberi nama "Gator on the Run".
