Jumat, 20 Mei 2011

Kandidat Ketum PSSI: Sutiyoso, Kita Jual Sepak Bola


REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Empat tokoh berniat maju menjadi ketua umum PSSI dalam kongres yang akan digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (20/5) ini. Apa saja yang akan mereka tawarkan kepada para pemangku kepentingan dan juga pecinta sepak bola Tanah Air?

Sutiyoso (66 tahun). Bila ditanya apa yang harus dilakukan untuk PSSI saat ini, mantan gubernur DKI Jakarta ini menjawab kuncinya adalah penyegaran pengurus yang juga harus mampu mempersatukan semua kubu. ''Siapa pun yang terpilih di Kongres PSSI nanti harus melakukan perubahan-perubahan fundamental, terutama dalam hal pembinaan,'' kata Sutiyoso.

Sutiyoso bukan orang baru di dunia olahraga. Pernah memimpin Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) selama 13 tahun, Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) selama enam tahun, Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) selama empat tahun. Selama 10 tahun memimpin Jakarta, selama itu pula dia membina klub sepak bola Persija.

Sutiyoso paham bahwa pengembangan sepak bola butuh dana besar. Tapi itu bukan masalah baginya. ''Kan selalu ada sponsor. Kalau mau pasti bisa. Olahraga ini bisa dijual. Badminton saya menghabiskan 54 miliar di luar sponsor, saya bisa nyari. Apalagi sepak bola lebih mudah dijual ketimbang badminton karena penggemarnya lebih banyak,'' kata Sutiyoso.

Belum bicara visi misi, Sutiyoso menegaskan pentingnya pembinaan usia dini bagi bibit berkualitas pemain bola. Umumnya anak umur 8-10 tahun dengan cara dilatih secara benar, difasilitasi, bisa menjadi pemain yang handal. Sutiyoso juga menekankan pentingnya pemanfaatan ilmu dan teknologi untuk mencari bakat-bakat olahragawan. ''Mencetak juara harus dibina sejak dini. Gak ada juara datangnya tiba-tiba.''

Email
Cetak






rahmanztetsu@gmail.com. Diberdayakan oleh Blogger.